Selasa, 28 Mei 2019

Soal TPA Logika dan Pembahasan


Soal TPA Logika dan Pembahasan



SoalTPA Logika dan Pembahasan - Tes Potensi Akademik merupakan soal ujian yang bertujuan untuk mengukur kemampuan seseorang di bidang akademik umum. Tes ini juga sering diidentikkan dengan tes kecerdasan seseorang. Ujian TPA diberikan pada seleksi SNMPTN, CPNS, dan seleksi lainnya.

Tes TPA terdiri dari beberapa bagian, diantaranya tes verbal, tes numerik/angka, dan tes logika. Dalam artikel akan dibahas mengenai tes TPA logika. Apa yang dimaksud dengan tes TPA logika itu ? Logika dapat diartikan sebagai hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika adalah salah satu cabang filsafat. Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur.



Tes logika ini berfungsi untuk mengukur kemampuan seseorang dalam penalaran dan pemecahan persoalan secara logis atau masuk akal. Tes logika ini meliputi tes logika umum, tes analisa pernyataan dan kesimpulan (silogisme), tes logika cerita dan tes logika diagram. Berikut akan saya beri contoh soal TPA Logika dan Pembahasan nya :
  1. Tes Potensi Akademik Logika Umum
Dalam soal jenis ini, seorang peserta tes diminta untuk melakukan penalaran yang masuk akal (logis) dari pernyatan singkat yang diberikan. Contohnya sebagai berikut:
Semua siswa SMA memiliki Nomor Induk Siswa. Kevin seorang siswa SMA. Jadi,
A. Kevin mungkin memiliki nomor induk siswa
B. Belum tentu Kevin memiliki nomor induk siswa
C. Kevin memiliki nomor induk siswa
D. Kevin tidak memiliki nomor induk siswa
E. Tidak dapat ditarik kesimpulan
  1. Tes Potensi Akademik Analisa Pernyataan dan Kesimpulan (Silogisme)
Dalam soal jenis ini, peserta diminta untuk menganalisa apakah suatu pernyataan dan kesimpulan yang diambil dalam sebuah soal itu salah ataukah sudah benar.
Contohnya yaitu: jawablah pernyataan berikut bila A. Bila benar, B. Bila salah pada pernyataan pertama, C. Bila salah pada pernyataan kedua, D. Bila pernyataan pertama dan kedua salah, dan E. Bila salah pada kesimpulan.
“Semua pejabat Pemkot mendapatkan mobil dinas. Pak Joko adalah mantan pejabat Pemkot. Jadi, Pak Joko tidak lagi mendapatkan mobil dinas”
  1. Tes Potensi Akademik Logika Cerita
Dalam soal jenis ini, kita diminta untuk mempelajari suatu cerita singkat dan kemudian melakukan penalaran terhadap setiap pertanyaan yang diberikan berdasarkan informasi dari cerita. Umumnya jawaban dari soal jenis ini tidaklah eksplisit (terlihat langsung dalam cerita). Namun kita harus melakukan penalaran terlebih dulu, untuk kemudian bisa menemukan jawaban yang benar. Contoh:
Ada 5 kotak peti, masing-masing diberi nomor 1 sampai 5. Buah apel, jeruk, nanas, salak, mangga dan durian akan dimasukkan kedalam peti-peti tersebut dengan aturan sebagai berikut:
  • Durian harus dimasukkan ke peti nomor 4
  • nanas tidak boleh diletakkan tepat di samping apel
  • Jeruk harus diletakkan di samping mangga
Jika melon diletakkan di peti nomor 2, maka mana yang tidak boleh dilakukan ?
A. Nanas diletakkan di nomor 3
B. Apel diletakkan di peti nomor 4
C. Mangga diletakkan di peti nomor 5
D. Mangga diletakkan di peti nomor 4
E. Salak diletakkan di peti nomor 1
  1. Tes Potensi Akademik Logika Diagram
Dalam soal tes jenis ini, peserta diminta untuk melakukan penalaran terhadap berdasarkan diagram yang telah disediakan dalam soal. Soal jenis ini terkadang terlihat mudah, namun bila tidak berhati-hati seorang peserta Tes Potensi Akademik sering terjebak memilih jawaban yang keliru.

Pengerjaan soal TPA Logika ini mirip dengan tes Angka, meskipun tidak melibatkan angka secara menyeluruh. Anda akan dihadapkan oleh sebuah pemecahan masalah yang memerlukan nalar serta logika berpikir yang masuk akal.



Pelajari kesemua jenis soal TPA Logika dan Pembahasan tersebut secara runtut dan teliti satu demi satu. Anda amat disarankan untuk mendapatkan sebuah konsep pengerjaan yang mampu diterapkan untuk berbagai macam persoalan. Kendati sulit, soal TPA Logika dan Pembahasan bukan berarti tidak bisa dipecahkan. Kemauan, rajin berlatih, serta kedisiplinan tentu saja sangat dibutuhkan untuk sukses melewati tes yang terkenal sulit ini. Semoga, dengan informasi di atas, Anda mampu mendapatkan tanda lulus ujian soal TPA Bappenas.

Untuk mempermudah Anda dalam menghadapi Tes Potensi Akademik, ada baiknya Anda mengikuti Pelatihan TPA Bappenas. Karena dengan mengikuti Pelatihan TPA Bappenas, Anda akan mendapatkan trik dan tips untuk menghitung agar kita dapat berpikir simple agar dapat menjawab soal-soal Tes Potensi Akademik dengan cepat dan tepat.
Info Lebih Lanjut Mengenai Pelatihan TPA Bappenas KLIK WhatsApp Sekarang


http://bit.ly/pelatihantpainfo



Soal TPA Logika dan Pembahasan

Kamis, 23 Mei 2019

Persiapan Tes Potensi Akademik

Persiapan Tes Potensi Akademik



Tes Potensi Akademik (TPA) pada umumnya juga sering di ujikan dalam proses penerimaan karyawan atau pegawai baru di sebuah perusahaan. Berbeda dengan psikotes, tes ini bertujuan untuk mengukur dan mengetahui kemampuan seseorang di bidang akademik dan pengetahuan umum lainnya. Melalui tes postensi akademik (TPA) maka akan dapat diketahui tingkat kecerdasan seseorang atau calon karyawan dan pegawai baru.



Disamping calon karyawan baru sering gagal atau tidak lulus psikotes, pada tahap tes potensi akademik juga demikian. Hal ini biasanya di sebabkan oleh kurangnya persiapan untuk melatih diri sebelum tes potensi akademik diselenggarakan, atau hal lain diluar itu. Untuk lulus tes potensi akademik, modal utama yang harus kita miliki adalah kesehatan kemudian persiapan, persiapan yang saya maksud disini adalah melatih diri dengan soal tes potensi akademik. Untuk melatihnya, anda dapat membeli ebook atau buku tes postensi akademik baik itu dari internet atau dari toko buku terdekat.


Tes Potensi Akademik yang dilakukan di Indonesia ini juga identik dengan tes GRE dan GMAT yang menjadi standar internasional. Saat ini, Tes Potensi Akademik merupakan salah satu tes standar penerimaan di perguruan tinggi untuk jenjang S2 dan S3. Bahkan sekarang SMPTN pun menggunakan Tes TPA serta salah satu tes yang diujikan dalam rekrutmen penerimaan tenaga kerja baru. Selain itu, tes potensi akademik (TPA) juga digunakan sebagai tes standar penyaringan calon pegawai negeri sipil (CPNS), maupun pegawai swasta. Bahkan kenaikan pangkat setingkat manajer atau team leader juga sering kali mempersyaratkan tes TPA dengan skor minimum tertentu.
Pada umumnya tes potensi akademik (TPA) terdiri dari:
  1. Tes Gambar yang terdiri dari:
  • Tes Padanan Hubungan Gambar
  • Tes Seri Gambar
  • Tes Pengelompokan Gambar
  • Tes Bayangan Cermin
  • Tes Identifikasi Potongan Gambar
  1. Tes Angka yang terdiri dari:
  • Tes Aritmetik
  • Tes Seri Angka
  • Tes Seri Huruf
  • Tes Logika Angka
  • Tes Angka Dalam Cerita
  1. Tes Logika yang terdiri dari:
  • Tes Logika Umum
  • Tes Logika Analisa Pernyataan dan Kesimpulan
  • Tes Logika Cerita
  • Tes Logika Diagram
  1. Tes Verbal mencakup
  • Tes Sinonim
  • Tes Antonim
  • Tes Padanan Hubungan
  • Tes Pengelompokan Kata
Skor tes potensi akademik (TPA) masing-masing penyelenggara mempunyai kriteria sendiri, namun TPA/TKU yang telah umum dipergunakan dan diakui secara internasional yaitu yang diselenggarakan oleh OTO Bappenas yang bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi ternama di dalam negeri. Skor tersebut antara 200 s/d 800 dimana yang paling rendah adalah 200 dan paling tertinggi (apabila jawaban benar semua) adalah 800. Seseorang dinilai mempunyai kemampuan rata-rata bila mampu mencapai skor 500 (mean). Skor tes potensi akademik yang diterbitkan OTO Bappenas berlaku hingga 2 th (dua tahun) sejak tanggal tes, dan tidak dapat diperpanjang kecuali yang bersangkutan mengikuti tes TPA kembali. Materi soal tes potensi akademik terdiri dari 3 subtest yang masing-masing subtest memiliki nilai antara 20 sampai dengan 80, sehingga nilai/skor total didapat dari penjumlahan skor ketiga subtest tersebut dibagi 3 dan dikalikan 10.


Persiapan Tes Potensi Akademik (TPA)
Untuk menghadapi Tes Potensi Akademik (TPA) tentu saja harus dilakukan sebuah persiapan agar mendapat hasil yang maksimal. Berikut beberapa persiapan yang dapat Anda lakukan untuk menghadapi Tes Potensi Akademik, antara lain :
  1. Banyak Berlatih dari Soal-soal TPA.
Satu minggu atau sebulan sebelum ujian tes potensi akademik berlangsung berlatihlah soal-soal mengenai tes potensi akademik/TPA sebanyak mungkin, baik itu melalui ebook atau buku yang Anda beli, dan patuhilah batasan waktu dalam mengerjakan TPA sesuai arahan yang tertulis. Jika anda tidak mematuhi batasan waktu tersebut, anda akan terbiasa mengerjakannya dengan santai dan dalam waktu yang lama. Latihan soal-soal TPA sebanyak-banyaknya akan membuat anda akrab dengan berbagai jenis dan model soal yang kemungkinan keluar dalam tes potensi akademik yang sebenarnya.
  1. Koleksi Materi dan Contoh Soal.
Gunakan internet untuk mencari contoh-contoh soal TPA yang nantinya akan digunakan untuk latihan, atau membeli buku persiapan TPA juga tidak ada salahnya.. di toko buku pun banyak sekali pilihan untuk membeli buku persiapan TPA. Tapi, jangan sembarangan membeli buku persiapan TPA, karena TPA ini bukan sekedar soal, soal matematikanya pun bukansekedarsoalmatematikabiasa, tapi matematika “psikotes”, sehingga kita dituntut mengerjakan soal secepat mungkin dengan cara-cara kreatif atau aneh sekalipun. Kalau tidak sanggup membeli buku, bisa meminjam keperpustakaan, saudara, pacar, teman yang bisa diandalkan atau teman seperjuangan, hehehe. Banyak-banyaklah berlatih mengerjakan soal.
  1. Tanya Pengalaman Orang Lain.
Coba tanyakan orang-orang yang ada disekeliling Anda, mungkin ada beberapa orang yang pernah mengikuti TPA. Saya sendiri menanyakan kepada dosen saya, dan saya mendapatkan saran dari beliau. “Untuk mengerjakan soal TPA itu harus banyak latihan dan biasanya soal yang paling mudah itu terutama matematika dimulai dari belakang”, katanya. Dan alhamdulillah, pada saat tes kebetulan saran beliau itu bisa digunakan.
  1. Pilih Pengajar Yang Benar-benarAhli.
Untuk mendapatkan kemampuan yang mumpuni, Anda harus memastikan bahwa ada orang hebat yang akan membimbing Anda. Mungkin saja, Anda bisa menguasai soal TPA yang laluhanyadengan membaca buku, dan mempraktikkan soal-soal gratis dari internet. Tetapi tidak dengan situasi sekarang. Anda harus mencari seorang pengajar atau pembimbing yang professional dan telah terbukti mampu membimbing banyak orang dalam lulus ujian soal TPA.

Tips persiapan lulus tes potensi akademik diatas bukanlah penjamin seratus persen atas kelulusan Anda, karena yang menentukan kelulusan itu adalah Anda sendiri yang disetujui oleh Tuhan atas besarnya persiapan yang Anda lakukan. Saya hanya membantu Anda, berdasarkan pengalaman yang telah saya lewati sebelumnya. Ingat, “Persiapan adalah Kunci dari Segala Keberhasilan”.



Untuk mempermudah Anda dalam menghadapi Tes Potensi Akademik, ada baiknya Anda mengikuti Pelatihan TPA Bappenas. Karena dengan mengikuti Pelatihan TPA Bappenas, Anda akan mendapatkan trik dan tips untuk menghitung agar kita dapat berpikir simple agar dapat menjawab soal-soal Tes Potensi Akademik dengan cepat dan tepat.

Info Lebih Lanjut Mengenai Pelatihan TPA Bappenas KLIK WhatsApp Sekarang


http://bit.ly/pelatihantpainfo





Persiapan Tes Potensi Akademik

Rabu, 15 Mei 2019

Soal TPA Analogi (Padanan Kata)


Soal TPA Analogi (Padanan Kata)



Soal TPA Analogi (Padanan Kata) – TPA atau Tes Potensi Akademik adalah tes yang biasa digunakan untuk mengukur potensi akademik seseorang. Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan Soal TPA Analogi. Tes analogi merupakan tes untuk mengukur sampai sejauh mana Anda dapat melihat pola sebuah kata, atau fungsi dari kata tersebut dan menarik makna dari kata itu. Dalam hal ini, Anda diuji untuk melihat hubungan antara kata-kata yang ada dalam pasangannya. Menjawab soal padanan kata, Anda terlebih dahulu harus merumuskan hubungan antara kata-kata. Lalu kemudian mengidentifikasi pilihan jawaban yang mengandung makna kata-kata terkait satu sama lain.


Cara mengerjakan Soal TPA Analogi ini, sangat penting bagi Anda untuk menemukan “Kata Kunci” atau hubungan yang “Khusus” atau “Unik” dari dua atau lebih kata yang diberikan. Padanan dapat juga diartikan sebagai kata atau frasa dalam sebuah bahasa yang memiliki kesejajaran makna dengan kata atau frasa dalam bahasa lain. Apabila anda menemukan hubungan kata yang terbentuk dari dua kata yang diujikan masih bersifat terlalu umum, maka anda akan kesulitan untuk menentukan alternatif jawaban yang paling tepat untuk padanan kata tersebut.

Contoh Soal TPA Analogi (Padanan Kata) dan Pembahasan
  1. CABAI : ….. = GARAM : ASIN
    A.Rawit
    B.Manis
    C.Dingin
    D.Pedas
    E.Pahit
Jawaban : D. Pedas
Pembahasan : Ketika mengecap garam, maka di lidah akan terasa asin. Sedangkan ketika menggigit cabai, maka lidah akan merasakan pedas.

  1. TIDUR : NGANTUK = ….. : …..
    A.Istirahat : Lelah
    B.Melati : Bunga
    C.Kaki : Sepatu
    D.Minum : Air
    E.Kampus : Kuliah
Jawaban : A.Istirahat : Lelah
Untuk mengetahui padanan kata yang tepat Sobat dapat merangkai padanan hubungan kata pada ruas kiri dan ruas kanan menjadi sebuah kalimat. Hubungan padanan kata pada ruas kanan merupakan hubungan sebab akibat. Sebab kita ngantuk maka kita akan tidur. Demikian halnya, sebab kita lelah maka kita akan beristirahat.

  1. PERTANYAAN : JAWABAN = STIMULUS : …..
    A.Rangsangan
    B.Respon
    C.Tantangan
    D.Responden
    E.Kesimpulan
Jawaban : B. Respon.
Pembahasan : Jika dilihat dari soal, pertanyaan dihubungkan dengan jawaban karena pertanyaan membutuhkan jawaban. Sehingga stimulus sangat tepat dihubungkan respon. Karena stimulus sendiri mempunyai arti rangsangan yang tepat dihubungkan dengan respon.

  1. MESIN : PELUMAS = PENCERNAAN : …..
    A.Enzim
    B.Hormon
    C.Ludah
    D.Glukosa
    E.Sukrosa
Jawaban : A. Enzim
Pembahasan : Jika dilihat dari soal, mesin dihubungkan dengan pelumas karena mesin membutuhkan pelumas untuk bekerja. Sehingga pencernaan membutuhkan enzim untuk proses mencerna.

  1. PINTU : ENGSEL = TULANG : …..
    A.Belulang
    B.Simpai
    C.Sendi
    D.Otot
    E.Kerangka
Jawaban : C. Sendi
Pembahasan : Jika ingin membuat pintu harus menggunakan engsel untuk menyambungkan dengan kayu pintu. Begitu juga dengan tulang, semua tulang didalam tubuh manusia dihungkan dengan sendi agar tulang dapat digerakan.

  1. TINJU : RONDE = DRAMA: …..
    A.Adegan
    B.Babak
    C.Lakon
    D.Episode
    E.Sandiwara
Jawaban : B. Babak
Pembahasan : Dalam pertandingan tinju ada yang namanya ronde. Ronde dalam pertandingan tinju mempunyai arti ukuran pembagian waktu untuk sebuah pertandingan dalam  olahraga tinju. Begitu juga dengan drama, drama mempunyai ukuran pembagian waktu untuk memerankan sebuah drama yang disebut babak.

  1. KAMERA : LENSA = MANUSIA
    A.Otak
    B.Mata
    C.Hidung
    D.Telinga
    E.Mulut
Jawaban : B. Mata
Pembahasan : Untuk menangkap sebuah pemandangan atau gambar kamera harus disertai dengan lensa. Begitu juga dengan manusia, manusia membutuhkan mata untuk melihat atau menangkap sebuah pemandangan atau gambar.

  1. GANDUM : TEPUNG : KUE = ….. : ….. : …..
    A.Padi : Beras : Nasi
    B.Nasi : Bubur : Bayi
    C.Air : Beku : Es
    D.Wortel : Tomat : Sayur
    E.Jeruk : Mangga : Buah
Jawaban : A.Padi : Beras : Nasi
Pembahasan : Pada ruas kanan terdapat hubungan sebagai berikut; gandum yang diolah menjadi tepung, kemudian tepung diolah akan menjadi kue. Dengan demikian, dapat diperkirakan kata-kata yang ada di ruas kiri adalah sebagai berikut; padi setelah diolah akan menjadi beras, kemudian beras diolah akan menjadi nasi.

  1. FILM : SUTRADARA = ….. = PENYAIR
    A.Lagu
    B.Lukisan
    C.Puisi
    D.Skripsi
    E.Disertasi
Jawaban : C.Puisi
Pembahasan : Pada ruas kanan terdapat padanan kata berupa hubungan antara profesi dengan karya yang dihasilkannya. Seorang sutradara akan menghasilkan karya berupa film. Sedangkan seorang penyair akan menghasilkan karya berupa puisi.

  1. SAPI : HERBIVORA : MELAHIRKAN = AYAM : ….. : …..
    A.Rumput : Omnivora
    B.Omnivora : Bertelur
    C.Herbivora : Susu
    D.Karnivora : Beranak
    E.Omnivora : Daging Ayam
Jawaban : B.Omnivora : Bertelur
Pembahasan : Pada ruas kanan, terdapat hubungan padanan kata sebagi berikut; Sapi merupakan binatang herbivora dan berkembang biak dengan cara melahirkan. Sedangkan ayam merupakan binatang omnivora yang berkembang biak dengan cara bertelur.

Itulah sedikit gambaran dan contoh Soal TPA Analogi (Padanan Kata) yang merupakan salah satu subtes dari Tes Kemampuan Verbal. Untuk mempermudah Anda dalam menghadapi Tes Potensi Akademik, ada baiknya Anda mengikuti Pelatihan TPA Bappenas. Karena dengan mengikuti Pelatihan TPA Bappenas, Anda akan mendapatkan trik dan tips untuk menghitung agar kita dapat berpikir simple agar dapat menjawab soal-soal Tes Potensi Akademik dengan cepat dan tepat.

Mengapa Pelatihan TPA Bappenas Penting ?
Pada umumnya calon peserta Tes TPA yang telah lama meninggalkan bangku kuliah di perguruan tinggi mempunyai skor TPA yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan peserta yang baru lulus dari pendidikannya; peserta yang telah memasuki usia 35 tahun atau lebih punya kecenderungan skor yang diperolehnya relatif lebih rendah dari mereka yang lebih muda; peserta yang berlatar belakang pendidikan non eksakta mempunyai skor yang relatif lebih rendah bila dibandingkan peserta dengan latar belakang eksakta; dan peserta yang tinggal di luar Jawa rata-rata mengalami hal yang sama bila dibandingkan dengan peserta yang ada di Pulau Jawa.
Karena secara umum potensi akademik merupakan potensi seseorang yang tidak ada korelasinya dengan latar belakang baik perbedaan usia, jenis kelamin, suku, wilayah, dll, maka Les TPA Bappenas ini dianggap penting agar semua calon peserta tes disegarkan kembali ingatannya dan memiliki persepsi maupun memahami aturan main tes yang sama sehingga potensi akademisnya dapat terukur dengan tepat.
Apa Saja Manfaat  Pelatihan TPA ?
Konsultan sukses-tpa.com berpengalaman menyelenggarakan Pelatihan TPA maupun Private TPA. Berdasarkan pengalaman selama ini bahwa banyak peserta yang nilainya rendah disebabkan awam dengan model soal TPA. Namun setelah mengikuti pelatihan di konsultan Sukses TPA hasilnya sebagian besar peserta TPA meningkat tajam. Ini dikarenakan mereka telah belajar soal-soal TPA dan bagaimana cara mengerjakan dengan cepat.
Pada umumnya nilai TPA pasca pelatihan yang  diperoleh karyawan/ peserta tes adalah nilai obyektif yaitu apabila nilainya yang  tinggi  bukan karena unsur kebetulan dan nilai TPA rendah juga bukan karena kebetulan, namun memang merupakan nilai yang objektif tinggi/rendah.
 
Pelatihan TPA akan sangat membantu terutama bagi mereka yang belum pernah melakukan tes TPA atau mereka yang telah lama meninggalkan bangku kuliah. Jika belum mengenal tipe dan bentuk soal TPA langsung mengikuti Tes Potensi Akademik, dipastikan hasilnya akan kurang memuaskan. Bisa jadi ketika mengerjakan akan tertegun, gagap, bingung dan lainnya karena waktu yang diberikan begitu cepat. Dengan mengikuti Pelatihan TPA, akan diakhiri dengan evaluasi berupa Tes Prediksi TPA, maka baik Lembaga maupun Karyawan  dapat memperkirakan potensi akademisnya, selain  perasaan percaya diri lebih tinggi dalam menghadapi tes TPA.

Materi Pelatihan & Instruktur
Verbal (padanan kata, lawan kata, analogi verbal);  Kuantitatif (hitungan, deret bilangan, komparasi kuantitatif); Penalaran (logika formal, analitis, keruangan, penalaran logis) serta ditambah dengan teknik mengerjakan TPA dengan metode berpikir strategis. Baik materi ataupun model TPA selalu di update/direvisi mengikuti perubahan materi dan model penyelenggara TPA lainnya. Dengan revisi rutin peserta lebih siap mengikuti tes TPA dari berbagai lembaga penyelenggara. Instruktur berpengalaman & sebagian besar berlatar  belakang pendidikan yang relevan dengan materi pelatihan.
Tempat & Waktu
Pelatihan dilaksanakan hanya satu hari untuk semua materi dan latihan soal.
Waktu Pelatihan Reguler di hari libur kerja Sabtu/Minggu (jadwal silahkan lihat disini) mulai Pk. 08.00 s.d 16.30 WIB
Lokasi Pelatihan : Pusat Studi Jepang UI Depok

Info Lebih Lanjut Mengenai Pelatihan TPA Bappenas KLIK WhatsApp Sekarang





Soal TPA Analogi (Padanan Kata)